Pasangan bakal pengantin yang menjadi sebab terbakarnya Bukit Teletubies, Gunung Bromo, Jawa Timur, Indonesia tampil membuat permohonan maaf kepada individu penting Tengger, Ketua Dukun Parisada Sutomo, tiga ketua kampung yang mewakili enam kampung dan tokoh agama Tengger.
Tampil mohon maaf
Memetik laporan dari Wartabromo, bakal pengantin, Hendra Purnama dan Pratiwi Mandala Putri, serta tiga individu dari pengurus perkahwinan milik Andrie Wibowo telah membuat permohonan maaf kepada individu-individu dinyatakan serta mengakui tidak bermaksud untuk membakar kawasan tersebut.
“Kami dan rakan-rakan, dan sudah tentu mewakili abang Andrie yang kini dalam tahanan polis, ingin menyatakan permohonan maaf yang tidak terhingga.
“Kami tujukan permohonan maaf ini kepada seluruh masyarakat adat Tengger, kepada tokoh adat Tengger, kepada tokoh masyarakat Tengger, kepada kerajaan wilayah Tengger.
“Dan tidak lupa, permohonan maaf ini kami sampaikan kepada Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, kepada seluruh jajaran menteri dan kabinet.
“Dan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur, kepada Pemerintah Daerah khususnya Probolinggo dan Pasuruan, serta seluruh lapisan masyarakat di Indonesia,” ujarnya.
@wartabromo Pasangan Calon Pengantin Akhirnya Minta Maaf Kepada Warga Suku Tengger #wartabromo #tiktokberita #kebakaranbromo #bromotenggersemeru
Usaha padam api guna air mineral
Ujarnya lagi, mereka sama sekali tidak berniat untuk menyalakan api sewaktu pemotretan tersebut dan telah berusaha memadamkan api dengan menggunakan air mineral yang dibawa.
Namun, disebabkan kawasan kering dan angin yang agak kuat, mereka tidak dapat mengawal kebakaran dari terus merebak.
“Berkaitan dengan bencana yang berlaku iaitu kemalangan kebakaran di lokasi Bukit Teletubbies Bromo yang tentunya kita tidak mahu atau tidak berniat sedikit pun,”
Sudah tentu kejadian ini tidak disengajakan. Dan ketika kejadian, kita juga melakukan usaha untuk memadamkannya dengan mengambil air mineral dalam botol.
“Dan disebabkan keterbatasan kami, dan keadaan angin agak kuat pada waktu itu serta rumput kering, jadi kami tidak dapat memadamkannya,”jelasnya.
Hendra juga menyatakan yang sebelum permohonan maaf tersebut dibuat, dia dan empat lagi individu termasuk bakal isteri telah diperiksa pihak berkuasa secara intensi.
Susulan daripada kejadian tersebut, kebakaran yang berlaku telah menghanguskan 500 hektar tanah di kawasan konservasi Gunung Bromo itu. Walaupun api sudah dipadamkan, namun aktiviti perlancongan disana masih lagi lumpuh.
Pihak Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) masih belum membuka kawasan tersebut dan menerima kunjungan dari orang ramai seperti sebelum kebakaran terjadi.
Sumber: Wartabromo, TikTok wartabromo